Belajar Notasi Balok, Angka dan Tabulasi Untuk Gitar Part-1

NOTASI

Untuk teman-teman yang ingin bermain gitar dengan serius saya menyarankan teman-teman untuk menguasai teori dalam artikel Belajar Notasi Balok, Angka dan Tabulasi Untuk Gitar. Mengapa demikian? Karena seorang pemain gitar yang baik bukan hanya bisa memainkan kord, memetik dawai gitar dengan baik namun juga memahami tentang not yang harus diainkan pada fingerboard, birama, harga not dan notasi.  Sampai saat ini saya masih menjumpai adanya "miss understanding" tentang notasi dan not karena masih banyak musisi yang menyamakan kedua istilah tersebut. 

NOT / NADA

NOTASI

                     

Ada beberapa definisi mengenai notasi, secara sederhana saya akan mendefinikan notasi sebagai sistem rangkaian nada atau bunyi. Jadi notasi itu disusun oleh berbagai not dengan berbagai harga, tanda musikal dan sebagainya. Not atau nada sendiri menurut saya untuk menyebut sebuah bunyi pada frekuensi tertentu. Namun untuk lebih jelasnya saya akan langsung mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagai berikut :

notasi/no·ta·si/ n 

1 seperangkat atau sistem lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan (tentang aljabar), nada (tentang musik), dan ujaran (tentang fonetik); 

2 proses pelambangan bilangan, nada, atau ujaran dengan tanda (huruf); 

3 catatan pendek yang perlu diketahui atau untuk mengingatkan sesuatu;

-- alfabetis Ling notasi dengan huruf; 

-- analfabetis Ling notasi yang tidak menggunakan huruf, tetapi dengan lambang yang diciptakan khusus untuk keperluan tertentu; 

-- fonemis Ling sistem untuk merekam fonem suatu bahasa yang ditandai dengan garis miring ganda (/.../), misalnya sang ditulis dengan /sa?/; 

-- fonetis Ling sistem untuk merekam bunyi suatu bahasa yang ditandai dengan kurung siku ([...]), misalnya sang ditulis dengan [sa?]

Karena skripsi saya mengenai musik barat yang dikomparasi dengan musik Indonesia, saya cukup menguasai sejarah terbentuknya nada atau sejarah musik. Saya akan sedikit mengulas mengenai hal tersebut sekiranya dapat memperkaya pengetahuan teman-teman, tentu ulasan saya tidak segamblang / selengkap salah satu Bab dalam skripsi saya. Saya akan berupaya memampatkan tulisan ini semampu saya.

Sejarah Singkat 

Musik adalah segala jenis bunyi yang dihasilkan di dunia ini, artinya segala jenis bunyi bisa merangkai musik. Bagaimana mungkin? Saya akan selalu konsisten pada definisi pribadi saya tentang nada sebagai bunyi yang dihasilkan dan tentu memiliki frekuensi. Bunyi halilintar pun jika bisa kita rekam akan bisa dirangkai menjadi sebuah musik. Bentuk musik paling sederhana adalah tepuk tangan. Mungkin teman-teman bertanya, lalu apakah tepuk tangan memiliki not? Saya mengatakan YA (Banyak teman saya tidak sependapat). Saya akan kembali pada definisi not, bahwa tepuk tangan pun jika kita rekam ia memiliki frekuensi tertentu yang bisa kita cocokan atau lebih tepatnya kita carikan kesamaannya dengan frekuensi nada apa? Misalkan frekuensinya 440 , maka ia bisa disebut dengan nada A misalkan. Sebetulnya saya sangat memahami ketidaksepahaman teman-teman saya karena tepuk tangan akan sangat sulit diidentifikasi batasan frekuensinya. Jadi , musik sebetulnya sudah ada sejak dunia ada, masalahnya sebelum ada manusia siapa yang mendefinisikannya, ini tdak perlu dijawab kok, hehehe....

Saya lanjut masuk saja ke era-era yang disebut keemasan ketika kita bicara soal musik dan secara khusus notasi. Dalam Alkitab ada sebuah kitab yaitu Mazmur yang sebagian besar digubah oleh Daud dengan bantuan bani-bani pemusik tentunya, bukan Daud sendiri, namun kita sulit melacak apakah jaman itu sudah ada tradisi menulis notasi dan sistemnya. Maka, kita pun hanya berani mengatakan bahwa dari jaman Daud hingga jaman sebelum Gregorian lebih dikenal dengan era "Oral notation" sistem notasi dan bermusik yang diturunkan dari jaman ke jaman dengan metode pengajaran langsung lewat mulut, diingat, dicatat semampunya (saya masih butuh bukti untuk hal ini, meski ada literatur namun sedikit sekali). 

Era Gregorian

Era ini disebut sebagai reformasi notasi jaman Daud. Sistem penulisan sudah mulai ada dan terstruktur pada jamannya, pada masa ini notasi disusun menurut 4 (empat) garis yang membentuk 3 kolom; ini disebut dengan "paranada Gregorian". Saya akan langsung memberikan contoh saja lewat foto berikut :

Paranada Gregorian

Itu adalah contoh sistem notasi Gregorian, saya tidak akan panjang lebar membahas hal ini, taman-teman bisa mempelajari lebih dalam melalui LINK INI.

Era Guido "Arezzo"

Guido (991-1055) adalah seorang rahib yang berjasa dalam menyelamatkan sistem penulisan notasi barat yang hingga saat ini kita gunakan, dengan penyempurnaan pada masa kemudian tentunya. Ia mampu mengajarkan sistem pembacaan dan penulisan notasi yang membebaskan dunia musik dari ketergantungan "Oral notation" yang  sudah saya sebut di atas. Ia mengajarkan pada murid-muridnya sebuah cara baru membaca not mengacu pada ssebuah cant tentang Santo Iohaness sebagai berikut :

"ut–re–mi–fa–so–la" 

(do–re–mi–fa–so–la) 

UT    - queant laxi

RE    - sonare fibris

MI     - re gestorum

FA    - mulituorum

SOL - ve pollutis

LA   - biis reatum

Sancte Iohannes

Teknik pembacaan di atas kemudian disebut dengan mnemonic (solmization). Pada masa kemudian ditambahkanlah not "Si" untuk melengkapi skala diatonis ini, dimana "Si" itu sendiri untuk menghormati Santo Yohanes. Oleh karena itu kita harus sangat berterima kasih atas jasa Rahib dari Italy yang tinggal di kota Arezzo ini. 

Guido from Arezzo

Nah, teman-teman saya rasa bagian ini saya sudahi sampai disini, meski sebetulnya pasca Era Gudio ini ada masa penyempurnaan lagi, terlebih dalam konteks polifoni yang mulai mengenal pembagian SATB (Sopran-Alto-Tenor-Bass). Namun saya tidak akan membahas tentang itu. Pada bagian selanjutnya saya akan membahas detil mengenai not, harga, ketukan dan notasi. Oleh karena itu Belajar Notasi Balok, Angka dan Tabulasi Untuk Gitar Part-1 sampai di sini dulu ya. Nantikan bagian berikutnya.